1

Thursday, September 26, 2013

Wisata Gunung di Toraja

singki' rantepao photo 1.jpg

Gambar ini diambil di atas salah satu dari sekian gunung yang mengelilingi Kota Rantepao di Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan. Gunung yang puncaknya paling dekat dari pusat Kota Rantepao ini dikenal oleh masyarakat dengan nama Gunung Singki'. Bagaimana ceritanya saya sampai ke atas ?

Dalam sebuah event besar di Toraja yakni perayaan 100 tahun Injil Masuk Toraja (IMT) di mana dalam pelataran sebuah gereja tua di Rantepao, event tersebut dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan menjadi sebuah tontonan yang sangat ramai.

Di sela sela keramaian yang dimeriahkan dalam pelataran di mana berdiri bangunan dan pondok dengan model rumah Tongkonan Toraja tersebut, saya sempat melayangkan mata ke atas dan tampaklah oleh mata saya sebuah salib raksasa yang baru pertama kalinya saya lihat setelah sekian lama tidak menginjak Toraja tanah kelahiran saya. Sebuah salib yang berdiri di atas gunung.

Yang membuat saya semakin tertarik ternyata di sekitar lokasi salib tersebut ada banyak orang sedang berdiri bahkan seolah olah turut menyaksikan ke bawah pelataran gereja di mana puncak acara IMT sedang berlangsung.

Di saat acara yang cukup meriah tersebut istirahat untuk makan siang, teman saya seolah menawarkan sebuah tantangan untuk mendaki ke Gunung Singki' bergabung dengan orang orang yang tampaknya begitu asyik sedang menikmati indahnya Kota Rantepao dari atas gunung tersebut.

Tempat yang sekilas dekat dari pandangan mata tersebut ternyata lumayan melelahkan untuk didaki dengan  naik dari balik gunung tersebut melewati tangga dengan anak tangganya yang berukuran besar.

Sebuah olah raga yang lumayan berat saya telah lakukan setelah sampai ke atas puncak Singki' dengan nafas terengah engah dan tubuh bermandikan keringat. Namun perasaan melelahkan tersebut terobati oleh sebuah keindahan.


Selain bangga karena bisa menginjakkan kaki di pelataran monumen yang sepertinya akan menjadi ikon kota Rantepao juga keceriaan bersama oleh para perantau Toraja dari berbagai penjuru yang seolah olah tertipu oleh Salib Raksasa Singki' yang tampaknya dekat dari pandangan mata namun cukup melelahkan untuk didaki.  Bebeberapa orang berusia lanjutpun terpaksa harus berhenti sejenak sambil mencicil tangga demi tangga mencapai puncak Singki'.

 photo 3.jpg
Keindahan Kota Rantepao secara menyeluruh tampak dari atas gunung ini. Sebuah kota yang dibangun di lembah yang dikelilingi oleh hamparan sawah yang hijau dan dialiri Sungai Sa'dan.

Selain wisata budaya dan wisata alam berupa kuburan Toraja yang unik dan memang sudah dikenal dunia dari dulu, tampaknya Toraja juga masih menyimpan potensi lain yakni berwisata ke gunung gunungnya yang dikenal berbatu dan menjulang tinggi.

Selain monumen salib raksasa Singki' di Rantepao, di kota kembarnya yakni Makale di sebelah selatan, ibukota Kabupaten Tana Toraja juga akan segera dibangun patung Yesus raksasa di Bukit Burake.

Pembangunan kedua monumen ini sepertinya akan menjadi perintis dikembangkannya potensi wisata gunung di Toraja yang memang sangat indah. Dalam sebuah obrolan dengan seorang teman di situs jejaring sosial, teman tersebut baru saja mendaki ke sebuah gunung yang menghadap ke Kota Makale yakni Pango-pango. Beliau sepertinya sedang mencari tanah di atas gunung yang harganya bisa melambung jika trend wisata gunung di Toraja menjadi kenyataan.

Kondisi gunung di Toraja yang kebanyakan terdiri dari dinding dinding batu adalah lahan berpondasi kokoh untuk membangun gedung. Sehingga pembangunan gedung gedung otomatis akan ramah dengan lingkungan karena tidak berdampak longsor.

Ada banyak pendapat yang mengatakan kalau suhu udara dilembah Makale dan Rantepao tidak sedingin dulu lagi sebagai dampak dari pemanasan global. Kondisi  suhu seperti inilah yang bisa mendorong lebih berkembangnya wisata gunung di Toraja.

Saturday, September 14, 2013

Pesona Pasangkayu

 photo WP_20130715_011.jpg

Perjalanan saya kali ini adalah rute Toraja - Pasangkayu. Toraja adalah daerah tujuan wisata di Sulawesi Selatan sedangkan Pasangkayu adalah ibu kota Kabupaten Mamuju Utara yang baru dibentuk bersamaan dengan dibentuknya Propinsi Sulawesi Barat yang merupakan hasil pemekaran dari Propinsi Sulawesi Selatan.

Saat menempuh perjalanan ini, belum ada   rute angkutan yang menghubungkan langsung Toraja dengan Pasangkayu. Perjalanan harus berganti bus di Pinrang, yang bisa juga dilakukan di daerah sekitar  Mamasa atau Mamuju, atau langsung menunggu bis di jalur lintas barat poros Palu - Makassar.

Ruas jalan yang cukup berat yang harus dilewati adalah ruas Pinrang - Pasangkayu di mana Pasangkayu berada pada posisi sebelum Kota Palu. Perjalanan dari Pasangkayu ke Kota Palu kira kira masih tiga jam lagi.

Lintas barat Sulawesi sendiri melewati kota kota antara lain sebagai berikut jika start dari Makassar :

Makassar
Maros
Pangkajene
Pare-pare
Pinrang
Mamuju
Trailu
Topoyo
Karossa
Bambaloka
Tikke
Pasangkayu
Donggala
Palu

Adapun bus yang saya tumpangi adalah bus rute Pinrang - Palu.

Tak terbayangkan oleh saya sebelumnya kalau jalur Pinrang - Pasangkayu ditempuh sekitar 17 jam karena jika dilihat sepintas di peta perkiraan saya tak jauh berbeda dengan rute Toraja - Makassar yang ditempuh cukup delapan jam.

Posisi Kota Pasangkayu ternyata jauh di utara bahkan sudah dekat ke Donggala di Sulawesi Tengah. Saya jadi bingung jika membayangkan Kota Pasangkayu pada saat belum dimekarkan dari Propinsi Sulawesi Selatan di mana pada saat itu pula jalur lintas barat Trans Sulawesi belum dibangun. Dari Makassar, kota ini sangat jauh terpencil tak terjangkau namun cukup dekat dengan Palu ibu kota Sulawesi Tengah

Terbentuknya Propinsi Sulawesi Barat bersamaan dengan dibentuknya Kabupaten Mamuju Utara dan beroperasinya lintas barat Trans Sulawesi yang melintasi Kota Pasangkayu, seakan membuka mata banyak orang kalau di pesisir pantai barat Sulawesi ini tersimpan "harta karun" yang sebelumnya tak tersentuh. Harga tanahpun melonjak terutama di sisi jalan lintas barat di mana pantai dan hamparan perkebunan kelapa sawit saling bersebelahan.


 photo WP_20130716_008.jpg

Kondisi jalan yang cukup lebar dan sepi menyusuri pantai yang diselingi gunung gunung tinggi membuat perjalanan cukup menegangkan saat bus merangkak pada tanjakan tanjakan tajam seakan tak berujung, namun pesona laut dan hijaunya gunung yang ditumbuhi kelapa sawit membentuk panorama alam yang sangat indah. Warung makan masih sulit ditemui di sepanjang pesisir ruas jalan ini karena kondisi jalan yang masih sepi. Bekal harus mencukupi agar tidak kehabisan sebelum tiba di tujuan. Masih ada beberapa titik yang rawan longsor dan bisa menambah lama perjalanan.

Perjalanan yang dimulai pukul 19:00 dari Kota Pinrang akhirnya tiba di Pasangkayu sekitar pukul 12:00. Kota Pasangkayu adalah kota pantai dengan garis pantai yang cukup panjang dan masih bersih di mana nelayanpun masih tetap menangkap ikan di pantai di mana tinggal menunggu waktu, Pantai Pasangkayu akan menjadi objek wisata yang cukup terkenal.

Di pantai Pasangkayu pula berdiri rumah dinas Bupati Mamuju utara di atas gunung menghadap ke laut.
 photo WP_20130718_039.jpg
 photo WP_20130718_052.jpg

Thursday, September 12, 2013

Ancol Beach

Jakarta is a city that located at north beach of Java island. A big city at a beach certainly have a long beach line. So, in Jakarta we'll find more than one place of beach. Example, Tanjung Priok, the port of Jakarta this time.

The others places are Muara Angke, Sunda Kelapa, Kapuk and Ancol. This is Ancol Beach. The Ancol not very known as a beach but as a local tourism places with multi object of tourism.

Gedung Rusak Kota Tua

Gambar ini adalah salah satu dari gedung yang ada di Kota Tua Batavia yang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan. Padahal dengan mengabaikan nilai historisnya pun gedung ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Gedung ini diapit oleh Gedung Kantor Pos Besar yang masih beroperasi normal hingga hari ini dengan Gedung Cafe Batavia yang pengunjungnya lumayan ramai oleh turis asing.

Bahkan di gedung ini menempel sebuah gedung kecil yang digunakan oleh salah satu jaringan minimart yang cukup besar jaringannya.

Wednesday, September 11, 2013

Mesin NCR di Museum Bank Mandiri

Gambar ini diambil di dalam Museum Bank Mandiri Kota Tua. Berikut adalah penjelasan yang dicantumkan di badan mesin oleh pengelolah Museum Bank Mandiri

"Mesin NCR/ National Cash Register NCR kependekan dari National Cash Register adalah alat hitung yang lazim digunakan dalam kegiatan perbankan terutama untuk menghitung uang masuk dan keluar. Juga untuk mengetahui rekening koran dari seorang nasabah selain itu juga digunakan sebagai alat bantu pekerjaan- pekersaan di bank. Mesin ini pertama kali dijual pada tahun 1928 oleh National Cash Register. Menurut surnber 1937, mesin pembukuan national cash register berbeda dari mesin pembukuan lain baik dalam penampilan dan dalam operasinya. Satu set kunci bagi debit, satu lagi untuk kredit, sisanya untuk keseimbangan, Jumlah, subtotal, kesalahan, dan sebagainya. Mesin jenis ini banyak digunakan oleh bank-bank tabungan, hotel, perusahaan pinjaman pribadi, toko ritel, dan banyak Jenis lainnya di mana pembayaran berkala dapat dilakukan. "(John S. MacDonald. Kantor Manajemen, 1937, hlm 60-61)"

Demikian penjelasan yang ditempelkan pada mesin NCR di Museum Bank Mandiri, Kota Tua

Sunday, September 1, 2013

National Monument (in the night)

Much people in Jakarta closing their week in National Monument. In Sunday night, in the yard Monas komplex filled by people awhile gaming with their children or just sit on their carpet awhile drink and eat.
National Monument built in Soekarno Goverment, The Indonesian First Presiden. The skin of the top this monument consist of gold.
We can see Jakarta from the top of this monument.

Kenapa Dengan Film Filosofi Kopi 2 ?

Berita kehadiran Luna Maya di Toraja yang  menyebar lewat situs dan jejaring sosial, berkembang seakan-akan memberitakan bahwa ada film ...