1

Sunday, September 6, 2015

Duka Penumpang Busway Transjakarta


Antrian padat namun relatif tertib penumpang Busway  Transjakarta tujuan Kalideres yang sedang perlahan merapat ke arah bus  mendadak gaduh karena petugas di HCB (Harmoni Central Busway) tersebut berteriak bersamaan dengan dibukanya pintu bus menyampaikan bahwa bus  tersebut hanya sampai di Halte Indosiar.

Kegaduhan terjadi karena antrian penumpang  satu tujuan itu seakan dipecah secara paksa dalam hitungan singkat menjadi dua tujuan, yakni tujuan Kalideres dan tujuan Halte Indosiar.

Penumpang yang akan turun di  ruas koridor antara HCB Harmoni hingga Halte Indosiar  akan berusaha naik, sementara penumpang yang turun di ruas berikutnya tidak akan naik daripada dimuntahkan lalu mengantri kembali di Halte Indosiar untuk melanjutkan perjalanan, padahal bus yang akan ditunggu adalah bus yang datang dari arah HCB Harmoni juga.

Saat kejadian seperti itu berlangsung, penumpang tujuan Indosiar yang berada di bagian belakang akan teriak permisi sambil berusaha menerobos kerumunan penumpang  Kalideres yang tetap berdiri dan beruntung jika mampu menembus pagar betis tersebut.

Kejadian tersebut sering terjadi sekitar jam 7-an pagi. Saat saat di mana para karyawan dan mahasiswa  di sekitaran Halte Sumber Waras, Grogol, Jelambar dan Indosiar sedang bergulat dengan waktu menuju kampus dan tempat kerja masing masing. Mereka tidak akan menyia-nyiakan jika tersedia bus yang masih muat  daripada menunggu bus berikutnya yang tidak tahu kapan datangnya. Salah satunya dengan mencoba menerobos penumpang tujuan Kalideres yang jumlahnya bisa lebih banyak dan tetap bertahan berdiri.

Namun jika jumlah penumpang tujuan Indosiar yang lebih banyak maka penumpang Kalideres bisa terdorong, terjatuh, terseret bahkan bisa terdorong masuk ke dalam bus. Betapa mengerikan karena antara lantai bus dan lantai halte ada celah yang membuat orang bisa terperosok ke dalamnya.

Puncak dari kegaduhan itu terjadi saat penumpang sudah saling menyalahkan. Penumpang di depan menggerutu didorong paksa dari belakang, sedangkan penumpang dari arah belakang kesal merasa dihalang halangi masuk ke bus.

Kejadian tersebut juga mengacak antrian sebelumnya karena penumpang yang posisinya berada di belakang bisa menerobos kerumunan penumpang namun tidak akan naik bus. Penumpang tujuan Kalideres bisa berpura pura sebagai penumpang tujuan Halte Indosiar mencoba menerobos namun berhenti di pintu sehingga dari posisi belakang setelah kegaduhan yang berlangsung cepat itu sudah selesai, tiba tiba sudah berada di bagian terdepan.

Entah karena alasan teknis apa, setiap pagi saya hampir menemui kejadian ini. Yang saya tahu dalam rute koridor dan rute tambahan busway, tidak ada tujuan akhir Halte Indosiar.

Penumpang dalam ruang halte berhawa panas itu mungkin tidak menyadari bahwa  biang kegaduhan itu sebenarnya datang dari tata cara pengaturan penumpang oleh pihak Transjakarta.

Dalam keadaan normal saja sebenarnya kondisi di pintu masuk bus sangat rawan, karena kesesakan sering tidak bisa dihindari. Apalagi jika dalam kondisi sesak diatur dengan cara salah, maka semakin parah keadaannya.

Semoga menjadi masukan bagi Transjakarta, Busway

Kenapa Dengan Film Filosofi Kopi 2 ?

Berita kehadiran Luna Maya di Toraja yang  menyebar lewat situs dan jejaring sosial, berkembang seakan-akan memberitakan bahwa ada film ...