Patung ini dibeli di Hamburg pada tahun 1920an oleh seorang pedagang Jerman yang kemudian menjadi warga negara Belanda bernama Karl Wilhelm Stolz. Beliau mempunyai toko di Jalan Veteran, Batavia.
Patung Hermes berdiri di halaman rumahnya walapun istrinya sama sekali tidak senang dengan patung "porno". Setelah istrinya meninggal dunia tahun 1930 dia menjual tokonya dan patung Hermes disumbangkan kepada pemerintah Batavia sebagai tanda terima kasih atas kesempatan yang dia dapatkan untuk berdagang di Hindia Belanda.
Kemudian patung diletakkan di atas Jembatan Harmoni dan konon berulang kali dicat sesuai warna jembatan. Namun dengan pertimbangan keamanannya patung dipindah pada tahun 2000 ke halaman belakang Museum Sejarah Jakarta.
Sebagai gantinya sebuah replika dibuat oleh pematung Arsono dari Yogyakarta dan diletakkan di Jembatan Harmoni.
Dalam mitologi Yunani Dewa Hermes (atau Dewa Mercurius menurut Bangsa Romawi ) adalah Putra Dewa Zeus dengan Peri Maya. Hermes merupakan pesuruh dan pembawa berita terutama berita dari Dewa Zeus. Hermes seorang Dewa yang cerdas dan cepat gerak geriknya. Hermes merupakan Dewa Pelindung para gembala, pedagang, pengantar roh roh ke alam baka dan juga pelindung sekolah sekolah dan olah raga serta para atlit.
Hermes ditampilkan sebagai pemuda yang memakai topi dalam posisi sedang berlari bertumpu pada satu kaki (Kaki bersayap lambang kecepatan) memegang tongkat bersayap dan dililit dua ekor ular lambang perdagangan atau juga dapat digambarkan dengan memegang sebuah dompet lambang pedagang pedagang
No comments:
Post a Comment