1

Monday, March 28, 2016

Singkatan Yang Paling Sering Muncul di Media

Daftar Singkatan yang paling sering muncul di media :

  1. ABPI : Alat Bantu Penangkap Ikan
  2. Alutsista : Alat Utama Sistem Persenjataan
  3. APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
  4. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
  5. API : Alat Penangkap Ikan
  6. APTRI : Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia
  7. ASEAN : Association of Southeast Asian Nations
  8. ATC : Air Traffic Controller
  9. ATM : Anjungan Tunai Mandiri
  10. ATM : Automatic Teller Machine
  11. BBM : Bahan Bakar Minyak
  12. BIN : Badan Inteligen Negara
  13. BKPM : Badan Koordinasi Penanaman Modal
  14. BLK : Balai Latihan Kerja
  15. BMKG : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
  16. BNN : Badan Narkotika Nasional
  17. BNPT : Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
  18. BOPI : Badan Olahraga Profesional Indonesia
  19. BP : Balai Pustaka
  20. BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
  21. BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
  22. BPM - PTSP : Badan Penanaman Modal dan Pelayanam Terpadu Satu Pintu
  23. BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
  24. BPN : Badan Pertanahan Nasional
  25. BUMN : Badan Usaha Milik Negara
  26. CCTV : Closed Circuit Television
  27. CDM : Cash Deposit Machine
  28. CEO : Chief Executive Official
  29. CPO : Crude Palm Oil
  30. CSR : Corporate Social Resnponsibility
  31. DAU:  Dana Alokasi Umat
  32. DJP : Direktorat Jenderal Pajak
  33. DKPP : Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
  34. DNA : Deoxyribo Nucleic Acid
  35. DP : Down Payment
  36. DPD : Dewan Perwakilan Daerah
  37. DPP : Dewan Pimpinan Pusat
  38. DVD : Digital Versatile Disc
  39. DVI : Disaster Victim Identification
  40. EAFM : Ecosystem Approach to fisheries Management,
  41. EDC : Electronic Data Capture
  42. ESDM : Energi dan Sumber Daya Mineral
  43. FBI : Federal Bureau Investigation
  44. FIFA: Federation of International Football
  45. FLPP : Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
  46. FOMC : Federal Open Market Committee
  47. Formappi : Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia
  48. GAM : Gerakan Aceh Merdeka
  49. GBHN : Garis-garis Besar Haluan Negara
  50. GBK : Gelora Bung Karno
  51. GE : General Electric
  52. GMNI : Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
  53. HAM : Hak Asasi Manusia
  54. HGB : Hak Guna Bangunan
  55. HKI : Hak Kekayaan Intelektual
  56. HKTI : Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
  57. HSBC : Hongkong Sanghai Banking Corporation
  58. ICW : Indonesian Corruption Watch
  59. IDI : Ikatan Dokter Indonesia
  60. IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan
  61. IKCI : Indeks Kota Cerdas Indonesia
  62. IMF :  International Monetary Fund
  63. IPK : Indeks Prestasi Kumulatif
  64. ISIS : Islamic State of Iraq and Syria
  65. ITB : Institut Teknologi Bandung
  66. ITE : Informasi dan Transaksi Elektronik
  67. IUP : Izin Usaha Pertambangan
  68. JCC : Jakarta Convention Center
  69. JHT : Jaminan Hari Tua
  70. JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
  71. KAI : Kereta Api Indonesia
  72. Kabareskrim : Kepala Badan Reserse Kriminal
  73. Kadin : Kamar Dagang dan Industri
  74. KBRI : Kedutaan Besar Republik Indonesia
  75. KIN : Komisi Ideologi Nasional
  76. KJP : Kartu Jakarta Pintar
  77. KJS : Kartu Jakarta Sehat
  78. KKN : Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
  79. KKN : Kuliah Kerja Nyata
  80. KKP : Kementrian Kelautan dan Perikanan
  81. KOMNAS HAM : Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
  82. Kompolnas : Komisi Kepolisian Nasional
  83. Kontras : Komisi Untuk Orang Hilang dan korban tindak kekerasan
  84. Kopaja : Koperasi Angkutan Jakarta
  85. KPAI : Komisi Perlindungan Anak Indonesia
  86. KPK : Komisi Pemberantasan Korupsi
  87. KPPOD : Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah
  88. KPR : Kredit Pemilikan Rumah
  89. KPU : Komisi Pemilihan Umum
  90. KRL : Kereta Rel Listrik
  91. KSAD : Kepala Staf TNI Angkatan Darat
  92. KTA : Kredit Tanpa Agunan
  93. KUHP : Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
  94. KUR : Kredit Usaha Rakyat
  95. KY : Komisi Yudisial
  96. LBH : Lembaga Bantuan Hukum
  97. LKM : Lembaga Keuangan Mikro
  98. Lemsaneg : Lembaga Sandi Negara
  99. LMI : Lingkar Muda Indonesia
  100. LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
  101. LP : Lembaga Pemasyarakatan
  102. LPEI : Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
  103. LPS : Lembaga Penjamin Simpanan
  104. LTS : Laut Tiongkok Selatan
  105. LVRI : Legiun Veteran Republik Indonesia
  106. MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah
  107. MDG : Milennium Development Goals
  108. MEA : Masyarakat Ekonomi ASEAN :
  109. MK : Mahkamah Konstitusi
  110. MOU : Memorandum of Understanding
  111. MKD : Mahkamah Kehormatan Dewan
  112. MRT : Mass Rapid Transit
  113. NASA : The National Aeronautis and Space Administration
  114. NJOP : Nilai Jual Objek Pajak
  115. NTN : Nilai Tukar Nelayan
  116. NTP : Nilai Tukar Petani
  117. NIIS : Negara Islam di Irak dan Suriah
  118. NU : Nahdlatul Ulama
  119. OJK : Otoritas Jasa Keuangan
  120. OKI : Organisasi Kerjasama Islam
  121. ORGANDA : Organisasi Angkutan Darat
  122. OSN : Olimpiade Sains Nasional
  123. PAD : Pendapatan Asli Daerah
  124. PAN : Partai Amanat Nasional
  125. PAN : Pendayagunaan Aparatur Negara
  126. PBB : Pajak Bumi dan Bangunan
  127. PBB : Perserikatan Bangsa Bangsa
  128. PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
  129. PDB : Produk Domestik Bruto
  130. Perbup : Peraturan Bupati
  131. Perda : Peraturan Daerah
  132. Pertamina : Persatuan Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional
  133. PGN : Perusahaan Gas Negara
  134. PHL : Pekerja Harian Lepas
  135. PK : Peninjauan Kembali
  136. Pilkada : Pemilihan Kepala Daerah
  137. PKS : Partai Keadilan Sejahtera
  138. PKPU : Peraturan KPU
  139. PLO : Palestina Liberation Organization
  140. PLT : Pelaksana Tugas
  141. PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air
  142. PLTD : Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
  143. PLTMH : Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
  144. PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap
  145. PMKRI : Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
  146. PN : Pengadilan Negri
  147. PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
  148. PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
  149. PPh : Pajak Penghasilan
  150. PPN : Pajak Pertambahan Nilai
  151. PPSU : Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum
  152. PSSI : Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
  153. PTSP : Pelayanan Terpadu Satu Pintu
  154. PTUN : Pengadilan Tata Usaha Negara
  155. RAB : Rancangan Anggaran Belanja
  156. RAPBN : Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
  157. REI : Real Estate Indonesia
  158. RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
  159. RTGS : Real time gross settlement
  160. RTH : Ruang Terbuka Hijau
  161. SAR : Search and Rescue
  162. SCBD : Sudirman Central Business District
  163. SHM : Sertifikat Hak Milik
  164. SIM : Surat Izin Mengemudi
  165. SIP : Surat Izin Praktek
  166. SKCK : Surat Keterangan Catatan Kepolisian
  167. SKK Migas : Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
  168. SLIN : Sistem Logistik Ikan Nasional
  169. SNI : Standar Nasional Indonesia
  170. SOKSI : Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia
  171. SPPT : Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
  172. SPBU : Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum
  173. STNK : Surat Tanda Nomor Kendaraan
  174. STR : Surat Tanda Registrasi
  175. THT : Telinga Hidung Tenggorokan
  176. Tipikor : Tindak Pidana Korupsi
  177. TKP : Tempat Kejadian Perkara
  178. TPK : Tim Pengelolah Kegiatan
  179. TPPU : Tindak Pidana Pencucian Uang
  180. UE : Uni Eropa
  181. UEA : Uni Emirat Arab
  182. UMKM : Usaha Mikro Kecil dan Menengah
  183. UNESCO : United Educational, Scientific and Cultural Organization
  184. UNHCR : United Nations High Commissioner for Refugees
  185. UPS : Uninterruptible Power Supply
  186. UPT : Unit Pelayanan Teknis
  187. VCD : Video Compact Disc
  188. Walhi : Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
  189. Wantimpres : Dewan Pertimbangan Presiden
  190. WNA : Warga Negara Asing
  191. WNI : Warga Negara Indonesia
  192. WWF : World Wide Fund
  193. YLKI : Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
  194. ZEE : Zona Ekonomi Ekslusif

Sunday, March 13, 2016

Curhatan Pengalaman dengan MLM (Mutilevel Marketing)


Sedikit berbagi tentang pengalaman saya bergabung dengan Amway. Sebuah bisnis yang sering kita sebut Multilevel Marketing (MLM) atau sering juga disebut Bisnis Jaringan atau Bisnis Pemasaran Jaringan atau Network Marketing. Amway adalah bisnis jaringan tertua dan terbesar di dunia serta  merupakan pionir di bidang bisnis jaringan karena bisnis jaringan yang menyusul kemudian memiliki sistem yang pada dasarnya sama dengan bisnis jaringan Amway.

Yang menjadi point penting dan menarik bahwa sistem membangun jaringan yang diperkenalkan kepada saya pada sekitar tahun 2004 tersebut, oleh para upline di jaringan tersebut disebut sebagai strategi barumembangun jaringan dengan menggunakan suatu sistem yang berbeda.

Saya tidak memahami secara sempurna maksudnya apalagi saya juga tidak mengenal bisnis Amway seperti apa sebelumnya namun pada intinya strategi baru tersebut dianggap jauh lebih cepat berkembang dan lebih mudah dibanding "cara lama".

Dalam Amway, fokus impian dan target adalah menjadi Diamond. Walaupun masih ada pencapaian yang lebih tinggi dari diamond seperti Triple Diamond atau Crown Ambassador, namun bagi distributor baru di Amway, mencapai peringkat Diamond sudah merupakan hal yang luar biasa sehingga sudah bisa dianggap berhasil menjadi pebisnis jaringan. Bahkan ada yang berhenti menjalankan bisnis tersebut setelah mencapai posisi diamond. Jaringan dari seorang diamond di Amway akan bekerja sendiri. Maksudnya seorang diamond walaupun tidak aktif lagi menjalankan bisnisnya akan tetapi jaringannya akan otomatis bekerja sendiri. Inilah yang para pembesar Amway sering menyebutnya pasif income. Pasif income adalah sesuatu penghasilan yang diperoleh walaupun seseorang diamond tidak aktif lagi bekerja. Diamond sendiri adalah sebuah pencapaian dengan memiliki jaringan yang terdiri dari 6 kaki atau enam cabang di mana setiap kaki tersebut sudah mencapai hasil penjualan dan jumlah distributor baru yang berhasil direkrut, berada pada besaran yang sudah ditentukan oleh Amway. Intinya, membangun jaringan di Amway adalah bagaimana memiliki jaringan yang terdiri dari enam kaki tersebut. Caranya bisa dengan langsung membangun keenam kaki tersebut lalu dibina dan dikembangkan sekaligus menjadi besar hingga memenuhi ketentuan Amway sebagai kaki kaki Diamond. Namun ini dianggap "cara lama" oleh para upline di jaringan di mana saya sempat bergabung.

Sedangkan cara dan “strategi baru” adalah dengan fokus membangun satu kaki jaringan saja dahulu dengan membangun kedalaman sedalam dalamnya. Sehingga para upline saat itu mengistilahkannya dengan sebutan sistem tusuk sate, membangun jaringan dengan garis memanjang ke bawa. Sebagai  pemula saya diminta para upline hanya mencari distributor baru lainnya lalu dideretkan ke bawah, bukan ke samping. Setiap distributor baru akan ditaruh di bawah garis di mana saya berada. Satu distributor baru yang direkrut akan menjadi downline dari semua distributor sebelumnya yang susah terderet dalam group jaringan tersebut.
 
Mengurutkan distributor baru dalam satu garis vertikal, harus didaftarkan dengan benar oleh para up line yang adalah leader di group tersebut. Semua dikendalikan penuh oleh upline agar tidak terjadi kesalahan bentuk diagram. Otomatis orang orang yang direkrut setelah saya adalah downline saya. Walaupun saya sendiri tidak aktif bahkan hingga beberapa bulan bergabung saya tidak pernah berhasil mengajak siapapun join di bisnis tersebut, namun dalam setiap pertemuan, up line saya selalu menceritakan ke calon ditributor baru bahwa saya sudah berhasil merekrut sekian orang yang memang tampak dalam diagram jaringan bahwa saya sudah memiliki downline.

Setelah mencapai kedalaman dan volume penjualan yang dianjurkan oleh upline, barulah kita dibolehkan membangun kaki kedua yang dianggap akan lebih mudah dibangun setelah belajar membangun di kaki pertama. Pengalaman di kaki pertama akan menjadi modal besar untuk membangun kaki kedua, ketiga hingga kaki keenam. Memulai membangun kaki kedua, ketiga dan seterusnya, adalah harapan bahwa hasil dari jaringan yang kita sudah bangun mulai dari kaki pertama akan segera menunjukkan hasil atau keuntungan. Ini yang dimaksudkan mulai membangun jaringan secara melebar, setelah sukses membangun jaringan secara vertikal. Jaringan melebar adalah jaringan keuntungan. Kalau kita menganalisa cara pemberian bonus Amway maka kita akan memahami bahwa membangun kaki pertama dengan kedalaman sifatnya investasi, sedangkan membangun kelebaran dengan memulai kaki kedua dst, sifatnya menguntungkan. Pada jaringan yang semakin besar maka kedalaman adalah kestabilan, sedangkan kelebaran adalah besarnya keuntungan berupa bonus. 

Mendapatkan bonus di Amway ditentukan oleh selisih antara pembelian di jaringan yang dibangun seseorang dengan jaringan dari downline seseorang. Dalam jaringan satu kaki,munculnya selisih antara pembelian di jaringan seseorang dengan jaringan dibawahnya sangat kecil peluangnya. Kecuali jika seseorang melakukan pembelian yang lumayan besar maka seilisih antara pembelian di jaringannya dengan pembelian jaringan downlinenya bisa muncul. Nah, dengan memiliki jaringan yang melebar maka pembelian di jaringan kita terbantukan oleh pembelian di jaringan kita yang menyamping. Sehingga walaupun belanja pribadi seseorang distributor kecil, namun peluang untuk mendapatkan bonus besar jika volume penjualan dari jaringan samping cukup besar sehingga menimbulkan selisih dengan volume penjualan di bagian bawah, downline.
Contoh yang paling nyata dari sebuah jaringan yang memiliki kedalaman dan kelebaran adalah jaringan dari seorang diamond. Kedalaman adalah kestabilan dan kelebaran adalah keuntungan, terpenuhi dalam jaringan seorang diamond.

Sebagai member baru pada saat itu, pemikiran saya tidak sampai ke situ karena  begitu banyak hal yang jauh lebih saya pikirkan seperti tekanan dari upline untuk segera membawa teman bergabung di saat kita sendiri belum memahami bisnis tersebut. Demikian juga dengan himbauan untuk menggunakan produk Amway yang harganya jauh lebih mahal dibanding produk produk keperluan sehari hari yang kita beli murah dan mudah mendapatkannya. Produk Amway jauh lebih mahal, walaupun produk tersebut hanya perawatan tubuh yang sudah terbiasa kita pakai dan harus dibeli dengan harga yang lebih mahal di Amway. Tekanan lain yang cukup memberatkan adalah anjuran untuk membeli produk Network Twenty One (N21)

Apa itu Network21 (N21) ?

Membangun jaringan Amway dengan sistem Network21 itu sendirilah yang disebut membangun dengan “strategi baru”. Adalah seorang Diamond di Amway yang menemukan cara tersebut. Diamond tersebut bernama Jim Dornand. Jim Dornand awalnya mencoba membangun jaringan dengan strategi baru, fokus di satu kaki saja dan ternyata lebih cepat dibandingkan dengan membangun sekaligus enam kaki. System tersebut diterapkan pada seluruh jaringnnya dengan sekaligus membuat Network21 untuk mensupport pembangunan jaringannya. Fakta ini pula menjadi petunjuk bahwa Jaringan Amway dengan System Network21 adalah jaringan milik Jim Dornand. Seluruh member Amway yang menggunakan Network 21 adalah downline dari Jim Dornand. Namun saya juga tidak sempat mencari tahu apakah system N21 digunakan juga oleh jaringan lain di Amway. Bisa dibayangkan betapa besarnya jaringan Jim Dornand. Bahkan awalnya saya menyangka seluruh pembangunan Jaringan Amway menggunakan Network21 sehingga kekurangpahaman saya awalnya menyangka Network21 itu dibuat oleh Amway. Ternyata hanya dibuat oleh seorang diamond di Amway yang dianggap tidak melanggar system kode etik Amway.

Tentang N21 dan Amway sedikit lebih clear saya pahami ketika hampir sepuluh tahun kemudian, di saat saya bukan distributor Amway lagi bahkan tidak pernah ketemu orang-orang yang berbinis Amway. Tiba-tiba saya ketemu seseorang yang ternyata Network Marketer Amway. Saya tidak menduga sama sekali bahwa saya akan diajak bergabung dengan Amway. Ternyata bergabung di Amway lumayan lama, belum memampukan saya bisa mengenali para pembangun jaringan Amway.

Dalam presentasinya, saya baru menyadari kalau saya diprospek menjadi distributor Amway pada sekitaran 30 menit terakhir. Cara presentasi sangat jauh berbeda. Sang Network Marketer yang sedikit lagi mencapai posisi diamond tersebut menggunakan layar datar berukuran lumayan besar. Presentasi diawali dengan hal hal yang sangat menarik dan mudah sekali dipahami. Kesamaannya dengan Sistem N21 adalah bahwa saya tidak diberitahu tentang bisnis yang akan dijelaskan kepada saya. Presentase tersebut seperti membangunkan kembali memory saya sekitar sepuluh tahun sebelumnya di saat Amway hampir tidak pernah saya dengar lagi.

Saya baru menemukan pembanding dari sistem baru yang saya kenal 10 tahun sebelumnya dengan sistem lama yang baru saya kenal saat itu. Setelah prsentasi ditutupsSpontan saya sampaikan, kalau saya pernah di Amway tetapi menggunakan Netowork 21. Saya ingin mendengar komentar dia tentang Network 21 namun pebisnis jaringan tersebut enggan mengomentari kata Network21 yang saya ucapkan dan hanya mengatakan kalau sistem di jaringannya tidak menggunakan sistem Network21. Sampai di situ saya merenung dalam, mengingat bahwa jauh lebih banyak uang, tenaga, waktu dan pikiran saya dengan Network21. Akan tetapi mengenal N21 adalah sebuah pengalaman berharga yang pernah saya alami. Walaupun saya sangat lama saya meninggalkan Amway dengan sistem N21 namun hingga hari ini cukup banyak manfaat yang saya rasakan.

Namun saya harus berpikir dalam untuk bergabung kembali. Walaupun saya terpaksa memberikan KTP saya untuk didaftarkan. Beberapa kali saya diajak untuk ketemu lagi. Keputusan saya tetap menolak dan mencoba mencari hal hal positifnya saja. Tanpa diperkenalkan dengan Amway, saya tidak akan pernah tahu siapa Robert Kiyosaki dengan Cash Flow Quadrantnya, Dale Carnegie dengan Bukunya Mencari kawan dan mempengaruhi orang lain, David Swartch dengan buku Berpikir dan berjiwa besar.
Saat ini, Maret 2016, saya tidak tahu seperti apa system network 21, setelah terjadinya revolusi teknologi jejaring sosial di interent. Yang saya ingat salah satu poin dari aturan N21 dan mungkin Amway bahwa tidak dibenarkan merekrut distributor baru lewat internet. Pertanyaan tersebut sering muncul di benak saya jika saya menemukan orang-orang di jejaring sosial aktif berjualan dan mengembangkan jaringan multilevel marketing. Dalam System N21 sudah tersedia formula yang tinggal dijalankan yang oleh para upline terbukti sukses. Bagaimana mengundang prospek lewat telpon, bagaimana mempresentasikan bisnis. Bahkan yang saya ingat di tahun 2005/2004 tidak dibolehkan presentase selain menggunakan white board. Tidak dibenarkan presentasi dengan laptop atau PC.

Yang jelas sekitar 10 tahun kemudian saya dipresentasikan bisnis Amway oleh seseorang, jangankan  laptop atau PC, orang tersebut menggunakan tv plasma layar datar dengan tampilan gambar jernuh dan gambaran-gambaran tentang bisnis Amway yang mudah dipahami lewat materi yang disajikan sangat menarik. Saya juga ditunjukkan foto-foto perjalanan beliau ke banyak tempat di dunia karena bonus dari Amway sebagai bukti keberhasilannya yang menjalankan bisnis Amway tanpa Network21 dan juga tidak mau berkomentar tentang Network21.

Semoga bermanfaat.

Monday, March 7, 2016

Memindahkan Dana dari Paypal ke Bank Lokal Tanpa Verifikasi, Tanpa Kartu Kredit

Paypal

Saya terpaksa menggunakan Paypal pada salah satu PPC (Pay Per Click)  yang saya ikuti karena dari sekian pilihan cara pembayaran yang disediakan PPC tersebut, semuanya sulit buat saya. Dari beberapa PPC yang saya kenal, hanya Google Adsense yang menggunakan Western Union dalam pembayaran komisi. Pada dua PPC lain yang saya ikuti, tidak ada pilihan Western Union.
Entah karena kekurangpahaman saya atau karena memang ada kekeliruan dari buku yang pernah saya baca atau mungkin juga ada perubahan ketentuan dari paypal, sehingga yang saya pahami sebelumnya bahwa untuk bisa menarik dana dari akun paypal, maka akun paypal tersebut harus diverifikasi dahulu. Tanpa verifikasi, maka dana di paypal tidak bisa diambil. Yang sebenarnya adalah dana tetap bisa ditransfer ke rekening bank lokal tanpa verifikasi dengan batasan $ US10.000 per bulan. Besar banget kan ? (hehe, buat saya sih).

Kekeliruan saya yang lain adalah verifikasi  bisa dilakukan dengan VCC (Virtual Credit Card) bagi yang tidak memiliki kartu kredit. Yang sebenarnya adalah paypal dengan tegas mengatakan tidak ada verifikasi dengan menggunakan VCC. Saya jadi bertanya kenapa penjualan VCC masih marak di internet.  Demikian kekeliruan-kekeliruan saya hingga sekian lama saya tidak mau menggunakan paypal.  Verifikasi memang harus menggunakan kartu kredit akan tetapi tanpa verifikasi kita masih bisa menarik dana dari akun paypal maksimal  $ US 10.000 per bulan.
Untungnya saat itu karena tidak ada pilihan lain,  saya tetap mencoba mendaftar di paypal walaupun saya merasa sudah tahu kebuntuan yang akan saya hadapi. Dana saya akan tertahan di akun paypal saya bahkan saya bersedia merelakan dana tersebut jika akhirnya bermasalah dan tidak bisa ditarik dari paypal. Yang penting persoalan tersebut tidak menjadi misteri bagi saya. Salah satu hal yang benar membuat saya penasaran adalah tentang VCC yang menurut banyak sumber VCC tersebut bisa dibeli dengan harga murah sebagai pengganti kartu kredit bagi yang tidak memiliki kartu kredit. Di benak saya, bukankah untuk memiki kartu kredit ada banyak syarat yang disodorkan oleh bank untuk memberi kepercayaan kepada nasabahnya ? Kenapa VCC begitu mudah digunakan di paypal sebagai pengganti kartu kredit.

Singkat cerita dua  PPC tersebut saya setting pembayaran menggunakan paypal setelah saya mendaftar di paypal dengan status tanpa verifikasi. Hingga suatu hari, earning saya benar benar sudah dibayar ke akun paypal saya. Jadilah saya punya sekian dana di paypal tanpa verifikasi dengan pemahaman saya bahwa dana tersebut tidak akan bisa ditarik tanpa verifikasi.
Saya lumayan lama berputar-puar membuka halaman bantuan di paypal, bagaimana cara memverifikasi akun saya, hingga saya sempat menemukan peringatan bahwa tidak dibenarkan menggunakan VCC, bahkan saya sampai kontak email langsung ke customer service paypal. Saya kembali disodori artikel yang sudah saya temukan di laman help paypal. Mungkin karena isi petunjuk bantuan tersebut cukup panjang saya jadi tidak menemukan solusi buat saya, punya dana di paypal yang tidak bisa ditarik.
Beberapa kali juga saya berbalas email dengan customer service paypal, hingga suatu hari ada sebuah kalimat saya di email yang sepertinya cukup membuat customer paypal cukup prihatin dan semakin tergerak untuk menolong saya.

Kalimat saya tersebut berbunyi demikian : Tolong saya, saya sudah tidak ada cara lagi menarik dana saya dari paypal.

Sepertinya pihak paypal merasa saya curigai sebagai perangkap dana dengan kalimat pertanyaan saya tersebut. Hingga besoknya saya dapat telpon langsung dari paypal Singapura. Pihak customer service paypal sepertinya masih ingin menjelaskan dengan panjang lebar, karena memang setiap ketentuan ketentuan paypal disertai dengan syarat yang membuat panjang pembahasan dari paypal.

Saya potong pembicaraan tersebut dengan pertanyaan, "Begini bu, pertanyaan saya simple saja. bagaimana cara menarik dana tersebut yang sudah ditransfer ke akun paypal saya"

"Bapak tinggal hubungkan rekening bank lokal anda dengan akun paypal", jawabnya dengan Bahasa Indonesia dengan dialek yang sedikit asing buat saya.

"Terus dana saya bisa dipindahkan ?", Saya terus mencoba fokus pada masalah saya

"Bisa"

"Akun kan saya belum diverifikasi"

"Tanpa verifikasi dana tersebut bisa ditransfer ke rekning bank lokal"

"Terus buat apa diverifikasi kalau ternyata dana saya bisa ditarik tanpa verifikasi"

Di situ agak panjang |Customer Service PayPal tersebut menjelaskan, dengan segala jenis-jenis layanan paypal. Sepertinya banyaknya produk layanan paypal inilah dengan segala ketentuannya yang membuat banyak orang sulit memahami penjelasan paypal.

Saya potong lagi pembicaraan, "Saya tidak memahami penjelasan ibu. Akun paypal saya hanya untuk menerima dana dari sebuah PPC dan setelah itu saya akan transfer ke rekening bank lokal saya"

"Ok, Silahkan hubungkan dengan mengisi data rekening bank di akun paypal. Lalu transfer dana tersebut ke bank lokal 
Saya : Oke. Terima kasih`

Saya mencoba menjawab datar namun saya merasa sudah menenmukan solusi dari persoalannya.

Setelah perbincangan by phone, CS PayPal tersebut mengirimkan email kembali ke saya, menanyakan apakah saya paham dengan pembicaraan saya dengan dia sebelumnya. Dengan yakin saya balas email tersebut bahwa saya sudah bisa menyelesaikan masalah ini. Padahal saya belum mencoba langsung di rekening paypal.

Pelayanan yang sangat bagus tersebut kembali mencoba menuntun saya step by step, akan tetapi saya tidak mengikuti lagi detail yang CS paypal berikan pada saya. Tidak ada kerumitan yang saya alami dengan mengisi data rekening bank lokal, menarik dana sekaligus konversi ke rupiah. Dalam tiga atau empat hari dana tersebut telah berpindah dari paypal ke rekening bank lokal.

Terima kasih buat paypal, Bagi yang belum menggunakan jasa paypal, silahkan mencoba di sini : www.paypal.com

Wednesday, February 24, 2016

Akhirnya Cair Di JNE Tomang - Pengambilan Western Union

Karena gagal melakukan pengambilan uang kiriman di Western Union lewat Indomaret kemarin (23-02-2016 Baca : Ada apa dengan Western Union di Indomaret ?), saya kembali ke Indomaret pagi tadi (24-02-2016) sesuai saran dari kasir Indomaret. Namun kejadian yang sama berulang kembali, gagal koneksi. Saya tidak tahu persoalannya ada di mana, apakah di Indomaret atau Western Union.
Namun saya teringat pengambilan kiriman Western Union lewat bank yang pernah saya lakukan sebelum sebelumnya di bank bank yang berbeda dan sama sama berjalan lancar. Persoalan saya adalah, pekerjaaan saya saat ini yang sangat sulit ditinggalkan ditambah pula kekuatiran saya jika terjadi antrian di bank.
Hal ini yang membuat saya sangat mengandalkan Indomaret. di mana saya bisa melakukan pengambilan uang tersebut di luar jam kerja.
Kekecewaan saya dengan gagalnya pengambilan di beberapa Indomaret dan dua gerai JNE yang tidak melayani Western Union sama sekali padahal memasang plang western union, membuat saya mencoba searching langsung dari situs western union. Saya bermaksud mencari gerai western union dengan pelayanan yang bagus dan bisa melayani di luar jam kerja.
Sepertinya seluruh gerai mulai dari perbankan, pegadaian, JNE hingga Indomaret tercantum di list Western Union sehingga tetap sulit untuk memilih yang mana yang bisa memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas.
Ada satu gerai JNE yang membuat saya tertarik. Gerai JNE tersebut sempat pula disinggung para blogger karena beroperasi 24 jam. Saya memang sempat kecewa di dua gerai JNE yang sudah tidak melayani lagi Western Union, namun untuk masalah koneksi belum tentu sama dengam jaringan Indomaret.
Akhirnya saya memutuskan ke JNE Tomang dengan kantor yang sangat besar berisi puluhan loket di mana para pekerjanya sedang menerima pengiriman barang.
Pelayanan Western Union dilakukan di loket khusus. Karena KTP saya belum e-KTP, petugas tersebut meminta saya memberikan second ID sebagai pendukung KTP yang masih model lama tersebut. Buat yang sudah memiliki e-KTP, tidak perlu menunjukkan second ID. Secon ID tersebut bisa berupa SIM, Paspor dan Kartu BPJS. Pelayanan berjalan lancar hingg petugas tersebut menyodorkan saya uang cash beserta dokumen dokumen saya.
Pelayanan Western Union JNE Tomang berlangsung hingga jam sepuluh malam di hari kerja. Hari libur juga buka dengan jam operasi yang berbeda.
Terima kasih buat Western Union dan JNE

Tuesday, February 23, 2016

Ada Apa Dengan Western Union di Indomaret ?- Kritikan, Saran dan Apresiasi



Ada apa dengan Western Union dan Indomaret ?. Hari ini (Selasa 23 Februari 2016) saya bermaksud melakukan pengambilan kiriman lewat Western Union di Indomaret. Menurut kasir Indomaret di Taman Palem Cengkareng, koneksi Internetnya sedang kurang bagus sehingga pengambilan uang tidak bisa dilakukan setelah memasukkan MTCN (Money Transfer Control Number) saya. Saya lalu pindah ke Indomaret terdekat berikutnya dan informasi yang saya dapatkan dari pegawai Indomaret tersebut adalah bahwa seluruh koneksi Western Union di Indomaret di kompleks tersebut bermasalah. Saya disarankan ke Indomaret terdekat yang berada di luar kompleks tersebut yakni ke Indomaret dekat RSUD Cengkareng. Karena kurang tahu lokasi Indomaret yang dimaksud, saya ke Indomaret. depan Halte Busway Jembatan Baru Koridor 2 sekalian untuk pulang naik busway. Informasi dari Indomaret tersebut adalah bahwa Western Union di Indomaret tersebut sedang bermasalah.


Saya terpaksa pulang saja naik busway dan saat turun di Halte Glodok tempat saya memang harus turun, saya bermaksud melakukan pengambilan di Indomaret, seberang halte tersebut. Dari Indomaret tersebut informasi yang saya dapatkan adalah bahwa sedang ada masalah dengan server Western Union. Karena penasaran dengan informasi yang berbeda-beda tersebut saya ke Indomaret berikutnya yang memang cukup mudah ditemukan. Informasi dari pegawai Indomaret adalah bahwa server western union sedang bermasalah sehingga tidak bisa melakukan pengambilan. Dua informasi terakhir tersebut yang isinya sama membuat saya sedikit puas, bahwa mungkin benar masalanya ada di western union. Paduan antara Western Union yang memiliki kemampuan mengirim uang antara manusia di dunia tanpa menggunakan rekning bank dengan Indomaret, sebuah jaringan pelayanan minimarket yang menjamur dan bisa dijumpai di mana mana, akan sangat memudahkan masyarakat berkirim uang antar Indomaret yang keberadannya cukup banyak terutama di Jabodetabek. Semoga masalah yang saya alami cepat terselesaikan dan saya bisa kembali melakukan pengambilan uang kiriman saya


Hal lain yang sedikit membingungkan saya juga adalah batas jam pengambilan dan pengiriman di Indomaret berbeda beda, tidak ada keseragaman. Harapan saya pelayanan Western Union di Indomaret lebih ditingkatkan lagi sebagai salah satu solusi bagi para pekerja yang tidak sempat ke bank pada jam kerja. Western Union dan Indomaret adalah paket praktis yang sangat dibutuhkan masyarakat. Semoga mutu pelayanannya lebih ditingkatkan lagi




Kenapa Dengan Film Filosofi Kopi 2 ?

Berita kehadiran Luna Maya di Toraja yang  menyebar lewat situs dan jejaring sosial, berkembang seakan-akan memberitakan bahwa ada film ...