Lantas apakah sebenarnya yang menarik di kawasan Kota Tua. Kalau hanya sebatas jejak sejarah, apanya yang menarik. Bukankah ada Taman Mini Indonesia Indah, Kebun Binatang Ragunan, yang ditata untuk menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi atau bermain. Atau monumen Gerakan 30 September di Pondok Gede yang lebih bernilai historis ? Sama sekali tidak bisa dibandingkan karena masing masing memiliki nilai lebihnya. Dibandingkan dengan objek wisata lainnya di Jakarta, Kota Tua adalah objek wisata yang tidak dibangun untuk tujuan wisata tetapi adalah sisa peradaban yang tentunya terbangun sendiri secara alami sesuai dengan kebutuhan pada masanya yang dijalani oleh sebuah kota yang kini telah menjadi kota tua.
Memasuki kawasan ini membawa kita ke suatu masa bahkan mungkin menggerakkan kita untuk membuka kembali buku sejarah yang sempat kita pelajari dengan bukti sejarah yang masih bisa kita saksikan.
1
Saturday, March 10, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kenapa Dengan Film Filosofi Kopi 2 ?
Berita kehadiran Luna Maya di Toraja yang menyebar lewat situs dan jejaring sosial, berkembang seakan-akan memberitakan bahwa ada film ...
-
Berita kehadiran Luna Maya di Toraja yang menyebar lewat situs dan jejaring sosial, berkembang seakan-akan memberitakan bahwa ada film ...
-
Pandangan negatif tentang dialek Toraja sungguh sebuah kekeliruan. Sering dijadikan bahan ketawaan, sering dianggap kolot dan bahkan sering ...
-
Alang Toraya (Toraja Granary) Sit on this place, see the paddy field, mount and feel the wind blowing. So fresh, caused by Toraja is a cool ...
No comments:
Post a Comment